Kesenian Gondang Merupakan kesenian
tradisional (Seni Buhun). Awalnya Gondang biasa dilakukan sehabis panen,
karena hasil padi yang melimpah.
Juga merupakan luapan kegembiraan
serta rasa syukur kepada Allah SWT. Bukan hanya para penduduk yang panen
saja yang bergembira , tetapi juga merupakan suatu kesempatan bagi kaum
muda untuk mendapatkan pasangan.
Adapun alat-alat kesenian Gondang
diantaranya adalah Lisung, Halu, Kecapi, Kendang, Goong, Kohkol dan
Angklung Buncis.
“Awalnya merupakan suatu penghormatan
terhadap Dewi Sri yang dalam mitologi Sunda dipercaya sebagai Dewi Padi.
Yang melakukan gondang yaitu wanita yang dianggap suci atau sudah tidak
menstruasi (menopause). Itu dulu waktu di Jaman Prabu Siliwangi,” (pikiran-rakyat.com)
Mungkin cerita yang diceritakan dalam pagelaran kesenian gondang ini
hampir sama, atau mungkin memang itu lah cerita ketika ber-gondang ria.
Ceritanya, Ada sekelompok putri remaja sedang ber-gondang ria, tiba tiba
datang lah sekelompok remaja putra merayu para remaja putri. Para
remaja putri ini menolak dengan tegas rayuan si remaja putra. Dirayu
sampe beberapa kali rayuan, embel embel dan janji, di tolak terus.
Setelah beberapa kali rayuan, akhirnya luluh juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar