Kerajinan dan Kesenian diibaratkan sebagai sisi mata koin yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut sangat dimanfaatkan oleh masyarakat tatar sunda sebagai daya dongkrak untuk meningkatkan taraf kehidupan nya. Dari produk kerajinan dan kesenian masyarakat bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat komersil.

Jumat, 15 Juli 2016

kesenian kacapi suling tatar sunda terbaru 2016

Kecapi Suling, Budaya Sunda yang Harmonis Masyarakat memang telah mengenal alat musik kecapi. Alunan nada yang harmonis serta indah tercipta dari alat musik yang dipetik ini. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang Kecapi atau Kecapi Suling yang merupakan kesenian khas kota Cianjur. 
 
       Pada dasarnya, Kecapi Suling terdiri dari kecapi indung. Kecapi indung berbentuk seperti perahu, sehingga kecapi ini lebih dikenal sebagai kecapi perahu. Kesenian ini biasanya disajikan secara instrumental, namun tak jarang juga Kecapi Suling ini digunakan untuk mengiringi lantunan lagu dari juru sekar. Lagu yang disajikan seperti Degung, Talutur, Sinom, Kaleon dengan menggunakan laras Salendro, Sorog, atau Pelog. Selain mengiringi lantunan juru sekar, kecapi Suling juga kerap digunakan untuk mengiringi acara tradisionakl khas daerah Sunda seperti siraman, baik sunatan, pengantin, tingkeban, dan lain–lain. 
 
       Seperti kecapi pada umumnya, Kecapi Suling terbuat dari kayu dan kawat tembaga. Alat musik ini memiliki beberapa bagian seperti bagian atas (papalayu), bagian depan (Peureut) ang berfungsi untuk menyetem atau mengatur nada serta bagian yang berbentuk kerucut pada papalayu yang disebut inang. Sementara Suling terbuat dari bambu atau tamiang yang terdiri atas lubang-lubang pada bagian atasnya atau sumber. Kemudian bagian lilitan tali pada bagian atas suling dan lubang nada yang menghasilkan nada ketika ditiup disebut suliwer. 
 
https://wantirosi.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar